Sepi Wisatawan Suasana Malam di Kuta Bali Seperti Kota Mati

Jakarta Pandemi Corona yang melanda Tanah Air membuat beberapa tempat wisata prominent turut terkena imbasnya. Kebijakan penutupan penerbangan dari luar negeri membuat destinasi wisata yang dulu ramai dikunjungi jutaan orang kini sepi. Salah satunya Kuta, Badung, Bali.

Kuta, jantung pariwisata Pulau Dewata ini terlihat sepi bak kota mati sejak Corona melanda. Usai jam 18.00 waktu setempat, suasa Kuta terlihat sunyi. Hiruk pikuk wisatawan seolah hilang. Entah sampai kapan.

Sebelum pandemi, kecamatan yang ada di Bali ini tetap ramai meski matahari telah terbenam. Semakin malam, justru Kuta Square semakin ramai. Dari berbincang di kafe atau restoran, menikmati suasana malam Pulau Dewata dengan jalan-jalan santai dan aktivitas seru lainnya.

Penampakan salah satu jalan utama di Kuta Bali. Wilayah di Pulau Dewata ini tampak seperti kota mati meski lampu jalan masih menyala. Sejauh mata memandang tak ada kendaraan yang melintas.

Jalan terlihat begitu lenggang. Bangunan di sisi jalan nampak kosong. Hanya pemandangan rolling dor saja yang menghiasi. Kuta Bali yang senyap ini seperti kota berhantu.

Tak ada aktivitas signifikan serta warga memilih mengurung berdiam di rumah masing-masing. Saat perayaan tahun baru 2021, Kuta juga nampak sepi. Tak hanya malam saja, Kuta terliat sunyi senyap.

Pada siang hari, Kuta juga tak ada aktivitas. Para pedagang memilih libur berjualan. Sang primadona wisata Bali, Pantai Kuta terlihat lenggang. Hanya segelintir wisatawan yang datang.

Semenjak Corona, beberapa restoran dan club sampai penginapan memilih meliburkan diri. Menutup usaha sementara, memulangkan karyawan hingga waktu yang belum ditentukan. Mau tak mau, para pedagang terpaksa menelan pil pahit menerima keadaan kiosnya saat ini.

Dulunya, cafe dan restoran hampir tak pernah tutup. Buka 24 jam setiap hari. Siap melayani pelanggan sambil menunggu gantinya hari.

Gemerlap lampu di sepanjang Kuta masih terus bersinar. Namun tak ada kegiatan. Kuta Bali terseok-seok mencoba bertahan. Merindukan wisatawan. Berharap pandemi segera usai agar kembali memulihkan perekonomian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Museum yang Berisi 80 Jenis Nyamuk Terletak di Pangandaran Jawa Barat

Para Traveler Keluhkan Tulisan "Selamat Datang" di Gerbang Geopark Ciletuh Palabuhanratu Sangat Kecil

Masjid Raya Sumatera Barat Menjadi Salah Satu Masjid Arsitektur Terbaik Dunia