Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Seorang Bayi Berusia 1 Tahun yang Berpengasilan Rp 14 Juta Per bulan dari Traveling

Jakarta -  Saat ini semakin banyak orang memilih untuk menjadi influencer. Mulai dari makanan hingga pakaian. Tapi siapa sangka bayi berusia 1 tahun asal Amerika Serikat ini jadi influencer traveling dan mampu menghasilkan 1.000 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 14 juta per bulannya. Ialah Briggs Darrington atau biasa dikenal Child Briggs. Lahir pada 14 Oktober 2020, ia sudah melakukan perjalanan pertamanya saat masih berusia tiga minggu. Kini, di usia 1 tahun, Briggs sudah melakukan perjalanan ke 16 negara bagian Amerika Serikat dan melakukan 45 kali penerbangan. Dilansir Republic Globe, Briggs sudah mengunjungi beberapa tempat, seperti melihat beruang di Alaska, Taman Nasional Yellowstone untuk melihat secara langsung serigala, Delicate Arc di Utah, dan banyak pantai di The golden state. Briggs memiliki akun Instagram dengan nama @whereisbriggs dengan jumlah pengikut lebih dari 30 ribu orang. Akunnya sendiri dikelola oleh sang ibu, Jess, yang merupakan salah satu influence

BRI Pelindungi Mendukung dan Mendorong Pariwisata Pulau Komodo Dengan Infrastruktur

NTT -  Upaya pemulihan ekonomi masyarakat hingga saat ini masih terus dilakukan oleh pemerintah. Salah satu sektor yang perlu mendapatkan perhatian adalah pariwisata, mengingat bidang yang satu ini termasuk salah satu yang paling merasakan dampak pandemi. Dukungan pun diberikan oleh berbagai pihak untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi tanah air, salah satunya yang dilakukan PT Financial institution Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). BRI secara langsung berpartisipasi mendongkrak perekonomian masyarakat di Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur . Hal ini dilakukan dengan mendorong pariwisata di Pulau Komodo agar segera bangkit pasca melandainya pandemi Covid-19. Upaya yang dilakukan oleh BRI salah satunya adalah dengan membangun beberapa infrastruktur penunjang wisata alam yang dijadikan situs warisan dunia oleh UNESCO tersebut. Bantuan pembangunan tersebut berupa dermaga, renovasi balai desa, hingga pembangunan jalur tracking, dan sarana

Menjelang Membuka Pintu Untuk Wisatawan Asing, Pemprov Bali Mengurangi Masa Karantina Menjadi 5 Hari

Denpasar -  Pemprov Bali tengah bersiap membuka diri untuk menyambut turis kembali. Regulasi word play here dipermudah, termasuk memotong waktu karantina jadi 5 hari saja. Pemerintah Provinsi ( Pemprov ) Bali mengurangi masa karantina wajib bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang berlibur ke Pulau Dewata saat penerbangan internasional dibuka pada 14 Oktober mendatang. Masa karantina dikurangi dari 8 hari menjadi 5 hari. "Karantina (turis asing) itu sudah disepakati dari 8 hari ke 5 hari," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) di Kantor DPRD Bali, Senin (11/10/2021). "Memang keinginan bisa dikurangi lagi, tapi kan ada mekanisme ada semacam uji cobalah dulu. (Jadi diberlakukan) 5 hari (karantina)," tambah Cok Ace. Cok Ace mengatakan, pengurangan masa karantina wisman ke Bali menjadi 5 hari karena melihat kompetitor dari negara lain. Bahkan ada kompetitor yang tidak mengambil kebijakan karantina bagi wisatawan yang datang ke negaranya

Machu Picchu Menjadi Wisata Alam Pertama Didunia yang Bebas Karbon

Peru -  Ada kabar baik bagi tourist yang ingin berkunjung ke Machu Picchu. Situs bersejarah ikonik peninggalan Suku Inca tersebut kini menyandang predikat sebagai destinasi wisata bebas karbon pertama di dunia. Dilansir News 18 , Machu Picchu berhasil menjadi destinasi wisata internasional pertama dunia yang mendapat sertifikat netral karbon. Sertifikat tersebut diberikan kepada Historic as well as All-natural Shelter of Machu Picchu oleh Green Campaign, sebuah lembaga yang dikenal mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan ramah lingkungan. Artinya, Machu Picchu kini menjadi referensi international dalam hal wisata berkelanjutan. Dalam sertifikat tersebut dijelaskan bahwa Machu Picchu berusaha untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dari Benteng Inca secara drastis. Machu Picchu pun ingin mengurangi 45 persen emisi karbon dioksida pada tahun 2030 mendatang. Kemudian pada tahun 2050, Machu Picchu diharapkan bisa mencapai netralitas penuh atau karbon netral sebagai destinasi wisat